Banjir pasang laut yang menggenangi ratusan rumah tersebut disebabkan oleh tanggul yang jebol setelah dihantam gelombang laut yang cukup tinggi.
Berdasarkan laporan dari warga setempat, setidaknya lima rumah mengalami kerusakan akibat terjangan banjir pasang ini.
Menurut keterangan salah seorang warga, Sajidin (55), air mulai merendam kawasan pemukiman pada pukul 06.00 WIB.
“Ini air sejak pukul 06.00 WIB sampai sekarang belum surut, air pasang terus tanggulnya jebol kena ombak sehingga terjadi banjir,” ungkapnya.
Sajidin menyatakan bahwa banjir pasang laut ini merupakan kejadian pertama kalinya dan merupakan yang paling parah pada tahun 2025, karena menyebabkan banyak rumah mengalami kerusakan serius.
Dia menyebutkan bahwa banjir ini merupakan yang pertama kali terjadi pada 2025 dan yang paling parah, dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter. Beberapa rumah, termasuk rumahnya, rusak parah akibat banjir tersebut.
Akibat banjir pasang laut di Indramayu tersebut, beberapa warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat mereka yang tidak terkena dampak banjir.
“Kami mengungsi ke rumah cucu (saudara) atau tetangga yang tidak terpakai,” ucapnya.