Gunung Ibu yang terletak di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, telah mengalami 47 kali erupsi hingga Sabtu (18/1/2025) siang.
Letusan yang paling kuat mengeluarkan awan abu setinggi 700 meter dari puncak kawah, membubung tinggi ke atmosfer.
“Letusan tertinggi dari pukul 00.00 sampai 06.00 WIT kolom abunya setinggi 700 meter dan untuk pukul 06.00 sampai 13.00 WIT sama kolom abu mencapai 700 meter,” kata Petugas Penyelidikan Bumi Muda Badan Geologi Efrita Lusy Siahaan di Pos Pengamatan Gunung Ibu.
Secara tampak, kolom abu yang terlepas dari gunung tampak berwarna kelabu, dengan arah pergerakannya cenderung menuju barat dan barat daya.
Hingga pukul 12.00 WIT, menurut Efrita, aktivitas Gunung Ibu tercatat mengalami 47 kali letusan, dengan intensitas kegempaan yang terus berfluktuasi pada tingkat yang tinggi.
“Satu kali (gempa) guguran, 70 kali embusan, 10 kali tremor harmonik, satu kali tornilo, 169 kali vulkanik dangkal, 12 kaki vulkanik dalam, dan 15 kali gempa tektonik jauh,” ujarnya.
Gunung Ibu saat ini masih berada pada status awas, atau level IV, yang menunjukkan potensi bahaya yang tinggi.
Masyarakat dihimbau untuk menghindari aktivitas di dalam radius 5 kilometer dari kawah, dengan perluasan sektor ke arah bukaan kawah hingga 6 kilometer, demi menjaga keselamatan.
Sementara itu, pemerintah daerah melalui Tim Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ibu, yang melibatkan BPBD, TNI, dan Polri, terus mengintensifkan sosialisasi kepada warga di enam desa yang berada dalam zona merah.
Hal ini dilakukan untuk mengingatkan agar mereka tidak melakukan aktivitas di area yang dianggap berbahaya.