Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan bahwa upaya Bulog dalam menyerap beras dari dalam negeri akan menunjukkan hasil yang optimal saat musim panen raya tiba.
Diperkirakan, puncak musim panen raya akan berlangsung pada bulan Maret hingga April 2025, di mana harga beras umumnya mengalami penurunan.
Suwandi, Staf Ahli Menteri Pertanian, menyampaikan bahwa strategi ini berpotensi membantu menjaga kestabilan harga gabah yang diterima oleh petani.
Menurutnya, upaya penyerapan beras ini sejalan dengan sasaran Bulog yang berencana membeli hingga 3 juta ton beras.
“Kondisi ini sangat menguntungkan petani karena harga sering jatuh saat panen raya,” ucapnya, Minggu (12/1/2025).
Penyerapan gabah oleh Bulog selama puncak panen dinilai sebagai langkah yang tepat untuk menjaga kestabilan pasar dan menghindari fluktuasi harga yang signifikan.
Suwandi berharap bahwa strategi ini tidak hanya dapat meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga memastikan ketersediaan pasokan beras yang stabil dan terjamin.
Melalui langkah ini, diharapkan produksi padi dalam negeri dapat lebih maksimal, sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional yang lebih kokoh.
Sebelumnya, Perum Bulog menetapkan target penyerapan beras dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 3 juta ton.
Di sisi lain, pemerintah juga telah memutuskan untuk meningkatkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah, dari semula Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram, yang akan mulai berlaku pada 15 Januari mendatang.