Wilayah Udara Pakistan Ditutup Setelah Serangan Rudal India ke 3 Pangkalan

Sahrul

Ketegangan militer antara dua negara bertetangga yang telah lama berseteru kembali memanas. Pakistan memutuskan untuk menutup ruang udara nasionalnya pada Sabtu (10/5) setelah militer India melancarkan serangan rudal ke tiga fasilitas udara utama milik Pakistan.

Menurut laporan dari Al Jazeera, Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan (CAA) telah mengeluarkan pemberitahuan resmi kepada dunia penerbangan (Notice to Airmen/NOTAM), yang menyatakan bahwa akses wilayah udara Pakistan akan dihentikan sementara mulai pukul 03.15 hingga 12.00 siang waktu setempat. Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa situasi di kawasan Asia Selatan tengah berada di ambang eskalasi lebih besar.

Serangan dari India dilaporkan terjadi pada dini hari. Tiga pangkalan udara milik Pakistan menjadi sasaran, yakni pangkalan udara Nur Khan di Rawalpindi, pangkalan udara Rafiqui yang terletak di Shorkot, Provinsi Punjab, serta pangkalan udara Murid di kota Chakwal, yang letaknya kurang lebih 120 kilometer dari jantung negara, Islamabad.

Meski rentetan rudal menyasar instalasi penting militer, pihak angkatan bersenjata Pakistan mengklaim seluruh peralatan strategis dan infrastruktur vital tetap berada dalam kondisi selamat.

Lebih lanjut, Juru Bicara Militer Pakistan, Ahmed Sharif Chaudhry, menyampaikan bahwa justru enam rudal balistik yang ditembakkan oleh India jatuh di dalam wilayahnya sendiri. Menurutnya, rudal-rudal tersebut menghantam kawasan permukiman komunitas Sikh, yang masih merupakan bagian dari teritori India.

“Dengan Pindi (Rawalpindi) yang diserang, serta serangan terhadap pangkalan udara lainnya seperti yang ada di Sargodha, perang telah berubah menjadi lebih buruk,” kata direktur senior Institute for Strategy and Policy di Washington, Kamran Bokhari.
“Kami sekarang melihat perang dalam skala yang jauh lebih besar,” ucapnya.

Chaudhry memerinci bahwa lima dari rudal tersebut jatuh di kota Amritsar dan satu lagi menghantam wilayah Adampur, keduanya terletak di negara bagian Punjab, India, seperti dilansir oleh Al Jazeera.

Langkah India yang mengarah pada penggunaan senjata presisi tinggi ini menggambarkan bahwa tensi militer kini bukan sekadar nyala kecil, melainkan api besar yang bisa menyambar kawasan lebih luas jika tidak segera dikendalikan. Bagaikan permainan catur di medan geopolitik, setiap langkah agresi dibalas dengan manuver pertahanan yang kian tegas. Penutupan wilayah udara oleh Pakistan bisa diartikan sebagai langkah siaga penuh, mengantisipasi gelombang konflik lanjutan.

Kini, dunia internasional pun mulai mengarahkan perhatian pada konflik dua kekuatan nuklir tersebut, yang setiap ketegangan antara keduanya berpotensi menciptakan efek domino bagi stabilitas kawasan dan dunia secara lebih luas.

Also Read

Tags

Leave a Comment