Turki Dukung Pakistan, Erdogan Angkat Bicara soal Konflik dengan India

Sahrul

Di tengah bara konflik yang kembali menyala antara dua negara bersenjata nuklir di Asia Selatan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghubungi Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, untuk menyampaikan simpati dan menyuarakan dukungannya.

Dalam percakapan yang berlangsung pada Selasa (7/5), Erdogan menyatakan penghargaannya atas sikap Pakistan yang tetap mampu menjaga kestabilan emosional meski berada di bawah tekanan konflik lintas batas. Dikutip dari laporan Reuters, Erdogan menyebut Pakistan tetap tenang dan terkendali.

Dari Istana Kepresidenan Turki, pernyataan resmi menyebutkan bahwa Erdogan menegaskan komitmennya untuk mencegah skenario buruk berkembang lebih jauh. “Erdogan menyatakan bahwa Turki siap melakukan apa pun untuk mencegah ketegangan meningkat, dan bahwa kontak diplomatiknya dalam hal itu akan terus berlanjut,” bunyi pernyataan tersebut.

Dalam dialog yang penuh muatan diplomatis itu, Erdogan juga mendorong Islamabad untuk melaksanakan investigasi secara menyeluruh terkait serangan kelompok bersenjata yang menjadi pemicu utama krisis terbaru. Aksi kekerasan itu ditengarai terjadi di wilayah sensitif perbatasan Kashmir pada 22 April lalu dan menewaskan 26 orang di sisi India. Insiden ini menyulut kemarahan New Delhi dan memicu gelombang serangan balasan ke wilayah perbatasan Pakistan.

Meski India menuding kelompok militan dari Pakistan sebagai dalang serangan tersebut, pihak Islamabad telah secara tegas membantah keterlibatan mereka. Pakistan menyebut tuduhan itu sebagai bentuk provokasi yang tidak berdasar.

Sebelumnya, Turki telah mengeluarkan kecaman keras terhadap tindakan ofensif India, dan mendesak kedua pihak untuk mengedepankan logika serta menahan diri. Kementerian Luar Negeri Turki bahkan menyuarakan kekhawatiran bahwa konflik ini berpotensi berkembang menjadi perang besar tanpa batas, sebuah kekacauan yang bisa menghanguskan stabilitas kawasan.

Menariknya, Ankara selama ini dikenal menjaga relasi diplomatik yang seimbang dengan baik Islamabad maupun New Delhi. Namun dalam konteks konflik saat ini, Turki tampak lebih condong memberikan simpati kepada Pakistan.

Di sisi lain, Pakistan mengklaim telah menembak jatuh lima unit jet tempur milik India. Pihak Islamabad menyatakan bahwa mereka tidak akan segan-segan membalas setiap aksi agresi, bahkan menyebut bentrokan ini sebagai salah satu yang paling buruk sejak dua dekade terakhir.

Laporan dari otoritas Pakistan menyebutkan bahwa serangan rudal yang ditembakkan dari wilayah Punjab, India, ke kawasan Kashmir yang mereka kuasai, telah menyebabkan sedikitnya 31 orang kehilangan nyawa dan puluhan lainnya luka-luka. Sebaliknya, India menyebut serangan balik Pakistan menewaskan sedikitnya 10 orang di wilayah mereka yang berada di garis batas sengketa.

Kondisi ini menciptakan atmosfer panas yang membara di kawasan, ibarat bara api yang tinggal menunggu hembusan angin untuk membakar lebih luas. Dunia internasional kini menanti apakah diplomasi mampu meredam bara atau justru mempercepat kobaran.

Also Read

Tags

Leave a Comment