Huntnews.id — Politikus senior dari PDIP, Hendrawan Supratikno, dengan tegas membantah kabar yang menyebutkan bahwa calon presiden dari partainya, Ganjar Pranowo, harus mengembalikan dana kampanye karena kekalahan dalam kontes Pilpres 2024.
“Hoaks,” tegas Hendra saat dihubungi di Jakarta pada Minggu (24/3/2024).
Menurutnya, Pilpres bukanlah sebuah permainan judi di mana kekalahan harus dihargai dengan pembayaran yang lebih tinggi. “Ini bukan judi, ini adalah Pilpres,” tegasnya.
Hendra mengajak publik untuk berpikir secara rasional dan mengabaikan kabar-kabar yang belum terbukti kebenarannya. “Prioritaskan logika dan akal sehat. Berpikir logis adalah bentuk penghargaan kepada pencipta dan masyarakat. ‘To think is to thank’,” tegasnya.
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang menyebutkan bahwa Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3, sedang mengalami stres karena harus mengembalikan dana kampanye sebesar Rp506 miliar.
Kabar lain juga menyebutkan tentang sebuah transaksi di mana Ganjar akan diminta mengembalikan setidaknya 50 persen dari dana kampanye jika suaranya tidak mencapai 20 persen dari total pemilih yang sah.
Akibatnya, Ganjar diduga terus menyebarkan isu dan narasi tentang kecurangan dalam pemilu. Meskipun mantan Gubernur Jawa Tengah ini mencoba memengaruhi anggota DPR, beberapa kader PDIP enggan merespons. Langkah ini, menurut spekulasi, diambil Ganjar untuk menghindari kewajiban pembayaran utang kampanye.
