Huntnews.id, JAKARTA—Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng mengatakan perlu ada partai politik (parpol) yang menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Andi Mallarangeng mengatakan, jika tidak ada partai yang oposisi, maka demokrasi di Indonesia kurang berjalan baik karena tidak ada check and balances.
“Ya perlulah oposisi, kalau tidak ada oposisi, kan semua masuk ke dalam parlemen, kan demokrasinya kurang ada check and balances,” kata Andi dalam diskusi online i bertajuk ‘Demokrasi Tanpa Oposisi’, Sabtu, (4/5/2024).
Sebaiknya kata Andi Malarangeng, ada satu parpol besar yang berposisi sebagai oposisi untuk mengontrol jalannya pemerintahan. Namun, Huntnews.id menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Prabowo Subianto selaku presiden RI terpilih.
“Tapi rasanya bagus kalau ada satu dan cukup besar (partai) di luar pemerintahan tapi sekali lagi ini (diserahkan) ke Pak Prabowo sendiri, siapa-siapa (yang mau diajak bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran). Kami hanya menunggu saja bagaimana perkembangan situasi,” ujarnya dikutip dari Inilah.com.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sebelumnya mendeklarasikan partainya bergabung ke dalam barisan koalisi pendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Saya katakan, NasDem hari ini menyatakan kembali, menegaskan, mendukung pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran,” kata Paloh.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berkoalisi dengan Nasdem mengusung ANnes-Muhaimin juga sudah memberi sinyal. Meski begitu, Ketua DPP PKB Daniel Johan mengklaim partainya belum resmi memutuskan. Menurut Daniel, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin masih meminta masukan dari dari para kader dan tokoh partai..
Sejauh ini PDIP dan PKS belum menunjukkan tanda-tanda akan bergabung di koalisi. PKS merupakan rekan koalisi Nasdem dan PKB di Pilpres. Sementara PDIP berkoalisi dengan PPP, Hanura, dan Perindo. (ilo)