Apakah Hamas di Palestina Itu Teroris? Ini Penjelasan Ustaz Bachtiar Nasir

Serangan pejuang Hamas yang dikenal sebagai Badai Aqsa (Taufan Al Aqsa) baru-baru ini mengejutkan Israel

Apakah Hamas di Palestina Itu Teroris? Ini Penjelasan Ustaz Bachtiar Nasir
Apakah Hamas di Palestina Itu Teroris? Ini Penjelasan Ustaz Bachtiar Nasir

Huntnews.id – Serangan pejuang Hamas yang dikenal sebagai Badai Aqsa (Taufan Al Aqsa) baru-baru ini telah mengejutkan Israel dan memunculkan perdebatan di dunia internasional. Bagi negara-negara Barat, terutama Amerika dan sekutunya, Hamas dianggap sebagai kelompok teroris. Namun, menurut Ketua Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM), Ustadz Bachtiar Nasir, ada alasan kuat di balik serangan ini.

Dalam sebuah konferensi pers di Aljazeerah Restaurant Jatinegara, Jakarta Timur pada Selasa (10/10/2023), Ustaz Bachtiar Nasir menjelaskan alasan Hamas melakukan serangan tersebut. Menurutnya, serangan Taufan Al Aqsa merupakan akumulasi dari 16 tahun penderitaan yang dialami oleh rakyat Gaza akibat serangan berulang Israel.

Selama 16 tahun terakhir, lebih dari 2 juta nyawa telah melayang karena serangan Israel di Gaza. Ustaz Bachtiar menyatakan bahwa serangan Hamas adalah hasil kesabaran yang sudah mencapai titik puncak.

“Bahwa apa yang dilakukan Gaza pada tanggal 7 dini hari itu sebetulnya sudah pada puncak kesabarannya. Mereka sudah mengingatkan, politik akan dihadapi dengan politik, tetapi jangan sentuh Al Aqsa,” ujar Ustaz Bachtiar.

Namun, menurutnya, peringatan-peringatan tersebut diabaikan oleh Israel. Mereka terus mengeksploitasi situasi, berupaya membagi Masjid Al Aqsha sebagaimana yang telah dilakukan dengan Masjid Ibrahimi di Hebron, yang kini terbagi menjadi masjid dan sinagoga.

“Mereka menuntut pembagian waktu dan pembagian tempat yang pada akhirnya mengarah pada penguasaan total, sebagaimana yang terjadi pada tanah Palestina yang awalnya hanya 20 persen dari keseluruhan,” tambah Ustaz Bachtiar.

Ustaz Bachtiar menegaskan bahwa menuduh Gaza sebagai kelompok teroris adalah suatu kesalahan besar. Gaza telah mencapai batas kesabarannya karena harus menghadapi kelaparan, luka-luka, blokade, dan embargo yang telah berlangsung lama.

Menurutnya, sebenarnya yang harus disalahkan adalah zionis Israel yang secara terus-menerus melanggar resolusi dan perjanjian internasional, tanpa menghadapi sanksi serius dari negara-negara Barat, terutama Amerika dan sekutunya.

Dalam penjelasannya, Ustaz Bachtiar menggarisbawahi bahwa serangan ini merupakan respons terhadap penistaan berulang terhadap salah satu tempat suci umat Islam, yaitu Masjid Al-Aqsa. “Itu peristiwa ini dilatarbelakangi dengan penistaan bertubi-tubi terhadap Al Aqsa. Itu dasarnya sebetulnya, jadi bukan ujuk-ujuk serangan pagi begitu saja, bukan. Karena, ada proses panjang,” ujar Ustaz Bachtiar.

Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) yang dipimpin oleh Ustaz Bachtiar Nasir adalah lembaga kemanusiaan yang berfokus pada isu-isu Palestina.

Koalisi ini terdiri dari sejumlah tokoh lembaga kemanusiaan dan organisasi masyarakat Islam, termasuk Ketua Umum Wahdah Islamiyah Muhammad Zaitun Rasmin, Komite Indonesia Untuk Solidaritas Palestina (Kispa) Ustaz Ferry Nur, Ketua Umum Hidayatullah Ustaz Nasirul Haq, Ketua Presidium Lembaga Kemanusiaan Medical Emergency Rescue-Committee (MER-C) dr. Henry Hidayatullah, Wakil Ketua Lembaga Dakwah Parmusi Dr KH Bukhori Abdul Somad, serta perwakilan Komite Perempuan Indonesia Peduli Al Aqsha (KPIPA). Mereka bersama-sama mengadvokasi hak-hak rakyat Palestina dan mendukung perjuangan mereka dalam mencapai kemerdekaan dan keadilan.

Penulis: Ranto SulistiawanEditor: Akbar Prabowo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *