Huntnews.id — Debat cawapres kini berbalik. Gibran Rakabuming Raka yang awalnya banjir pujian kian memudar. Giliran Muhaimin Iskandar dielu-elukan pasca tidak menjawab pertanyaan soal SGIE.
Gibran mendapat antipati karena dianggap sengaja menjebak lawan debat dengan pertanyaan ala cerdas cermat. Sebaliknya, kejujuran Muhaimin yang mengaku belum pernah dengar SGIE justru mendapat simpati.
“La adriy nishful ‘ilm. (berkata) ‘saya tidak tahu’ itu separuh dari ilmu,” komentar Ainun Nadjib, ahli IT asal Indonesia yang kini bekerja di Singapura.
Rupanya, respons Muhaimin Iskandar yang berterus terang mengaku belum pernah dengar istilah SGIE, bukan kebetulan. Tim Amin sudah memprediksi akan ada pertanyaan jebakan tersebut.
Co-Captain Timnas Amin, Thomas Trikasih Lembong mengungkap rahasia di baliknya. Mantan menteri perdagangan di periode pertama Jokowi itu.
“Itu saat yang paling membanggakan bagi kami karena reaksi Pak Muhaimin itu langsung jujur, apa adanya, lurus, sederhana. Beliau langsung sampaikan apa itu SGIE,” kata Tom Limbong, sapaan akrabnya.
“Dalam situasi seperti itu tekannya luar biasa. Dan godaan untuk mulai ngedongeng itu luar biasa juga. Sebenarnya sangat mudah diprediksi bahwa Mas Gibran akan mencoba mengulang triknya Pak Jokowi di 2014 dan 2019. Dan itu sudah kita antisipasi dan Pak Muhaimin sudah siap,” lanjutnya.
Menurut Tom Lembong, Muhaimin sempat berdiskusi dengan tim pemenangan sebelum debat. Gus Imin sudah memperjelas apakah dirinya boleh jujur mengatakan tidak tahu kalau ternyata pertanyaan jebakan itu memang dia belum pernah dengar.
“Bener ya? Oke ya saya bilang nggak tahu?” kata Muhaimin kepada timnas sebelum debat berlangsung.
Tom mengatakan, lebih jujur apa adanya. Justru pemilih akan mengapresiasi penampilan yang tulus, apa adanya, dengan rendah hati.
“Dan itu memang karakternya Pak Muhaimin sebagai seorang santri. Sebagai seorang leader. Beliau humble. Beliau apa adanya. Sangat jujur,” tambah Tom Lembong.
Sebelumnya diberitakan, Gibran Rakabuming Raka sempat jadi trending topik di X (Twitter) pasca debat cawapres. Putra Presiden Joko Widodo itu dianggap salah dalam menyebut singkatan State of the Global Islamic Economy (SGIE).
Gibran dalam debat itu menguncapkan es-ge-i-e. Padahal, dalam bahasa Inggris, harusnya disampaikan dengan ucapan es-ji-ai-i.
Hal ini pun jadi sorotan dan bahan olok-olok. Di acara terkait debat itu, hal ini menjadi tertawaan karena dianggap sebagai upaya menjebak Muhaimin yang keliru.
Jubir Anies-Muhaimin (AMIN), Muhammad Said Didu lewat akn X pribadinya, @msaid_didu juga ikut mengomentari kejadian ini.
“Singkatan bahasa Inggris SGIE (State of The Global Islamic Economy) kok dibaca es-ge-i-e harusnya disampaikan dengan ucapan es-ji-ai-i. Ini jelas-jelas jebakan seperti yang dilakukan Bapaknya (Pak Jokowi) thn 2014 tentang singkatan PPID dan 2019 tentang Unicorn dengan ucapan bahasa Inggris yang salah,” tulisnya.
Dalam debat malam tadi, Gibran dipersilakan untuk memberikan pertanyaan ke Cak Imin. Pertanyaan Gibran adalah bagaimana meningkatkan SGIE Indonesia.
“Baik terimakasih karena Gus Muhaimin ini adalah Ketua Umum dari partai PKB, saya yakin sekali paham sekali untuk masalah ini. Bagaimana langkah Gus Muhaimin untuk menaikkan peringkat Indonesia di SGIE terima kasih, SGIE,” tanya Gibran.
Lalu, Cak Imin pun mengaku tak tahu apa itu SGIE. Dengan demikian waktu Cak Imin untuk menanggapi pertanyaan dari Gibran terbuang-buang dua menit.
“Terus terang SGIE itu saya gak paham, SGIE itu apa?,” kata Ketua Umum PKB itu.
“Ini waktu anda untuk memberikan jawaban waktunya 2 menit oke. Kalau anda menggunakan untuk bertanya waktu akan habis, tidak apa-apa?,” ujar moderator, Alfito Deannova Ginting.
“Tidak apa-apa, karena saya tidak pernah mendengar istilah SGIE itu,” timpal Cak Imin.
Kemudian, Gibran menjelaskan apa itu SGIE yang tak diketahui Cak Imin. “Baik. Gus, kita kan sedang fokus mengembangkan ekonomi syariah, keuangan syariah, otomatis kita harus ngerti juga masalah SGIE itu adalah State of Global Islamic Economic. Misalnya sekarang yang sudah masuk peringkat 10 besar adalah makanan halal kita, skincare halal kita, fashion kita nah itu yang saya maksud Gus, dan ya mohon maaf kalau pertanyaannya agak sulit ya Gus, terima kasih,” jelas Gibran.
Selanjutnya, Cak Imin langsung menjawab dengan lugas soal SGIE. “Terimakasih, memang pertanyaan ini sungguh penting karena Indonesia dengan jumlah umat Islam yang terbanyak di Dunia, sekaligus bukan saja sebagai pasar ekonomi syariah, pasar pariwisata halal, pasar perbankan syariah,” terang Cak Imin. (ilo)
Silahkan kirim ke email: [email protected].
Stay connect With Us :