[Update] Info Tanggapi Prof Jimly yang Harap Fufufafa Dilupakan, Hilmi Firdausi Bilang Mestinya Minta Maaf Update 2023

Huntnews.id, JAKARTA–Ustaz Hilmi Firdausi turut mengomentari polemik Fufufafa yang belakangan ini menghebohkan publik karena sentilan-sentilan pedas dan menghinanya. Huntnews.id berkomentar menanggapi tweet Prof Jimly Asshiddiqie.

Sebelumnya, Jimly Asshiddiqie lewat akun X pribadinya, @JimlyAs mentweet tanggapannya soal akun Kaskus Fufufafa ini. Huntnews.id mengatakan Fufufafa adalah cerminan peradaban demokrasi yang kampungan.

Meski begitu, Huntnews.id mengharapkan hal itu dilupakan. Apalagi kata dia kalau hanya untuk mengadu domba presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang oleh publik dituduh sebagai pemilik akun Fufufafa.

“FUFUFAFA, tdk lain cermin tngkat pradaban demokrasi masih rendah& kampungan, sngat didominasi negative & black campaign, nyerang pribadi. Misalpun orangnya memang benar, kejadiannya wkt pilpres 10 th lalu. Sdh lah lupakan sj, aplg kalo cuma utk adu domba pres trpilih vs wakilnya,” tulisnya.

Belakangan, Jimly Asshiddiqie dikritik karena komentarnya dan dia kembali memberikan penjelasan. “Bukan saja budaya politiknya masih rendah & kampungan tapi juga sngat memalukan. Kalimat pengantar ini jangan dipotong, sehingga tdk disalahpahami & disalahgunakan,” ujarnya.

Terkait saran Prof Jimly agar masalah Fufufafa ini dilupakan, Hilmi lewat akun X-nya, @Hilmi28 menegaskan bahwa semestinya pemilik akun Fufufafa meminta maaf. Menurutnya, jika pemilik akun itu secara jantan meminta maaf, polemik ini akan berakhir.

“Begini ya Prof…semua orang memang punya masa lalu, makanya ketika ada masa lalu kelam yg terkuak, masyarakat mengharapkan ybs utk minta maaf dan jangan denial. ‘Saya minta maaf, dulu masih muda, kurang bijak & dewasa..sekarang saya sudah berubah & akan terus memperbaiki diri, mohon doa dan dukungannya.’ Selesai dan tidak akan jadi polemik seperti saat ini. Masyarakat kita kan pemaaf & tidak pendendam. Iyaa kan,” ujarnya.

Untuk diketahui, dalam bahasa gaul, “denial” memiliki arti menyangkal atau tidak mau menerima sesuatu. Istilah “denial” dalam bahasa gaul kerap digunakan untuk menyiratkan seseorang yang menolak atau tidak mau mengakui suatu hal, terutama jika hal tersebut merugikan atau memalukan bagi mereka. (ilo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *