[Update] Info Survei Prabowo-Gibran di Atas 50 Persen, Trust Indonesia: Lihat Metodologi dan Peta Zonasinya Update 2023

Huntnews.id – Terkait tingginya hasil survei elektabilitas capres-cawapres Prabowo-Gibran yang melejit di atas angka 50 persen, Trust Indonesia berharap publik tidak bingung.

Analis politik dari Trust Indonesia Research and Consulting Ahmad Fadhli mengatakan, masyarakat sebaiknya mencermati metodologi dan peta zonasi kemenangan di daerah mana saja mereka berhasil meraih suara terbanyak.

“Tanpa ada itu semua maka itu hanyalah social claim semata,” ungkap Fadhli seperti dilansir dari Inilah.com di Jakarta, Rabu, 27 Desember 2023.

Menanggapi lebih lanjut apakah memungkinkan dengan adanya tiga paslon nantinya ada yang bisa menang satu putaran dalam Pilpres 2024, Fadhli memaparkan, parameter dalam survei bersifat sangat dinamis, bergerak akibat banyak faktor yang berpengaruh.

“Jadi jika ada salah satu pasangan capres-cawapres yang mengklaim akan memenangkan kontestasi dalam satu putaran tentunya mungkin mereka sudah memiliki hasil survei yang diyakini tepat dan presisi, yang hasilnya dapat menggambarkan peta zonasi hingga sampai ke tiap-tiap TPS,” ungkap Fadhli.

“Kemudian jika ada capres-cawapres yang merasa kontestasi ini akan berlanjut menjadi dua putaran, mungkin juga mereka punya hasil survei yang diyakini tepat dan presisi sama seperti pasangan calon lainnya,” lanjutnya.

Terkait apakah hasil survei bisa sebagai instrumen atau alat intimidasi, mobilisasi, dan pengondisian, Fadhli menerangkan bahwa survei adalah salah satu instrumen selain sensus untuk menganalisis popularitas, likeability, dan elektabilitas capres-cawapres maupun parpol dalam kontestasi Pemilu 2024.

“Dalam konteks capres-cawapres, survei bertujuan untuk memprediksi perolehan suara suatu pasangan capres-cawapres dalam rentang waktu tertentu (pada saat dilakukan survei tersebut),” ungkap Fadhli.

Menyinggung hasil survei dapat memainkan psikis publik, Fadhli menegaskan bahwa yang terpenting sebelum merancang suatu survei yaitu bagaimana menentukan metodologi yang tepat dan presisi. Sejauh metodologi yang dipergunakan tepat dan presisi serta dijalankan dengan disiplin maka hasil survei dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.

“Bahkan secara politik hasil survei tersebut banyak manfaatnya bagi semua kandidat capres-cawapres yang dijadikan parameter (angka yang akan diduga),” tambah Direktur Riset Trust Indonesia ini.

Sebelumnya, sejumlah lembaga survei menunjukkan peningkatan drastis pada elektabilitas Capres-Cawapres pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran hingga mencapai di atas 50%. Survei dari Center for Political Communication Studies (CPCS) yang menggunakan metode multistage random sampling, yang berlangsung pada tanggal 7 hingga 14 Desember 2023, menyebutkan elektabilitas pasangan nomor urut 2 itu naik dari 50,3 persen di bulan November 2023 menjadi 51,7 persen di bulan Desember 2023.

Sedangkan dalam survei Indikator Publik Nasional (IPN) pada 1.670 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia dalam rentang waktu 3-11 Desember 2023, menyebutkan sebanyak 50,2% masyarakat memilih pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI pada Pemilu 2024. (in/asw)

Silahkan kirim ke email: [email protected].

Stay connect With Us :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *