Huntnews.id, BANDUNG — Pengamat politik Universitas Padjajaran Firman Manan memberikan tanggapan terkait kemungkinan Ridwan Kamil bertarung di Jakarta atau tetap di Jawa Barat.
DPP Partai Golkar sejauh ini belum memutuskan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada DKI Jakarta atau di Jabar. Dan menurut Firman, Golkar belum memutuskan karena tidak bisa maju sendiri dan harus membuat koalisi di Jawa Barat maupun di Jakarta.
“Kalau Golkar belum memutuskan ini soal Golkar belum bisa maju sendiri harus membangun koalisi di Jabar atau Jakarta,” ujar dia saat dihubungi, Jumat (28/6/2024) dikutip dari Republika.co.id.
Muncul wacana Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan bersatu di Pilkada Jakarta dan Jabar. Golkar sendiri telah melakukan koalisi bersama KIM di Sumatra Utara dan Jawa Timur.
Meski begitu, Firman mengatakan ada permasalahan yang muncul di Jawa Barat, jika mendorong Ridwan Kamil maju di Jakarta. “Saya membayangkan kelihatannya Gerindra mencoba untuk membuka peluang gubernur di Jabar, RK didorong ke DKI,” ujarnya.
Huntnews.id juga melihat internal Partai Golkar menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jawa Barat. Alasannya, apabila tidak maju di Jabar maka hanya akan merugikan partai.
“Problemnya tidak maju di Jabar kerugian bagi Golkar, Jabar provinsi pemilih terbanyak,” jelasnya.
Selain itu, peluang kemenangan Ridwan Kamil di Jawa Barat lebih besarl. Sebab Ridwan Kamil merupakan petahana dan juga tingkat elektabilitas dan kepuasan publik tinggi.
“Ini juga bicara peluang, bicara kemenangan tentu saja lebih potensial di Jabar karena Kang Emil maju kedua kali, tingkat elektabilitas dan kepuasan publik tinggi,” katanya.
Sebelumnya, Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, partainya ingin memastikan kemenangan apabila mengusung Ridwan Kamil dalam Pilgub DKI Jakarta.
Makanya, pihaknya masih melakukan pembahasan terkait nama yang akan benar-benar diusung dalam Pilgub DKI Jakarta.
“Terkait dengan kasus DKI Jakarta misalkan, ya memang sampai pada hari ini seperti juga saya sampaikan ke depan, saya konfirmasi juga dengan ketua umum, bahwa finalisasi penentuan dan jadinya pada bulan Juli, setelah hasil survei dilakukan,” kata Idrus di Jakarta, Rabu (26/6/2024). (ilo)