Huntnews.id – Sindiran keras Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut penguasa saat ini yang bertindak seperti pemerintahan orde baru (orba) direspons Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menilai pernyataan tersebut merupakan bentuk dari kegelisahan Megawati lantaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) ogah kembali menjadi petugas partai.
“Statement yang disampaikan Bu Mega itu adalah statement kegelisahan sebagai orang tua. Kegelisahan sebagai partai pengusung yang kebetulan sebetulnya berharap supaya Pak Jokowi itu dijadikan alat partai politik dan petugas partai politik tertentu,” ujar Nusron dikutip di Inilahcom, Selasa 27 November 2023.
Dia mengatakan harapan Megawati tersebut tidak sejalan dengan kenyataan karena Presiden Jokowi lebih memilih menjadi petugas negara.
“Tetapi Pak Jokowi lebih memilih menjadi petugas negara dan petugas rakyat daripada menjadi petugas partai politik,” tambahnya.
Menurut Nusron, ciri-ciri orde baru adalah adanya sentralisasi kekuasaan di tangan satu partai. Namun, saat ini tidak ada sentralisasi kekuasaan di tangan satu partai.
Dia memberi contoh lainnya, salah satu ciri Orde Baru adalah Intelijen Negara yang dipakai untuk kepentingan menakut-nakutin orang kemudian membuat fakta integritas supaya memenangkan calon tertentu.
Namun, langkah ini justru dilakukan oleh pasangan lain dan bukan dari Jokowi. Dengan fakta yang ada saat membuat statmen dari Megawati tersebut menjadi tidak relevan lagi.
“Nah ini namanya adalah menyebarkan ilusi yang nanti akan diciptakan kayak semacam psywar yang sifatnya nanti adalah post truth yang seakan-akan kita tidak pernah peduli hukum itu berdasarkan fakta atau berdasarkan pada ilusi,” ucap dia.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku heran dengan pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Silahkan kirim ke email: [email protected].
Stay connect With Us :