Huntnews.id – Ketua umum Partai Gelora, Anis Matta menolak debat capres-cawapres menggunakan bahasa Inggris. Penolakan ini bukan berarti cawapres Gibran Rakabuming Raka, pasangan dari capres Prabowo Subianto takut debat berbahasa Inggris.
Penolakan debat berbahasa Inggris dan kembali menggunakan Bahasa Indonesia, karena identitas bangsa. Bahkan Bahasa Indonesia menjadi poin terpenting dalam Sumpah Pemuda.
“Secara prinsip bahasa adalah identitas. Bahkan salah satu poin dalam Sumpah Pemuda,” ujar Anis saat jumpa pers sebelum kegiatan Konsolidasi Pemenangan Partai Gelora di Jatim, Sabtu 9 Desember 2023 petang, di Surabaya.
Anis membeberkan bahwa pengguna Bahasa Indonesia dan Melayu ada 300 juta. Jumlah itu tersebar di Malaysia, Brunei, Filipina, Thailand dan Kamboja.
Anis menilai seorang pemimpin wajib mengusai bahasa asing. Mengingat penguasaan bahasa asing menunjukkan horizon intelektual pemimpin.
Penggunaan bahasa nasional negaranya ini juga dilakukan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Beijing Xi Jinping. Kedua pemimpin negara hanya menggunakan bahasa lokal itu.
“Kita lihat Putin saat pidato menggunakan Bahasa Inggris, beliau lebih senang menggunakan bahasa lokalnya. Meskipun paham Bahasa Inggris, Jerman. Kita pernah lihat, Xi Jinping memakai bahasa Inggris saat berpidato dihadapan pemimpin negara,” tuturnya.
Anis menegaskan, dirinya tak meragukan kemampuan Gibran untuk menghadapi debat cawapres. Huntnews.id optimis putra sulung Presiden RI Joko Widodo menggunakan gaya bahasanya sendiri ketika mengjadapi debat Cawapres.
“Saya tak ragu dengan kemampuan mas Gibran untuk perdebatan. Saya kira mas Gibran akan menjalankan perdebatan ini dengan gayanya sendiri. Dengan caranya sendiri, dia tak perlu mengikuti gaya kompetitornya,” ujarnya.Semua sudah ini disiapkan. Bahkan Anis menyebut nama Fahri Hamzah sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gelora disiapkan untuk menjadi mentor dari Gibran langsung. (*)
Silahkan kirim ke email: [email protected].
Stay connect With Us :