BANDA ACEH — Jurnalis di Aceh menggelar acara syukuran atas penetapan sebagai tersangka kasus pemerasan dan gratifikasi terhadap mantan Ketua KPK Firli Bahuri oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Sebagai bentuk rasa syukur, sejumlah jurnalis di Banda Aceh, yang tergabung dalam organisasi Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) melakukan aksi cukur rambut sebagai dukungan terhadap penetapan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dalam kasus pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Aksi ini berlangsung di warkop sekretariat bersama (Sekber) Jurnalis Aceh, sekitar Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Senin (27/11/2023).
Sebelumnya, beberapa hari lalu di tempat ini, sempat terjadi aksi intimidasi oleh pengawal Firli terhadap jurnalis televisi saat kunjungan ke Aceh.
Setelah melakukan aksi cukur rambut hingga botak, mereka membelah durian sebagai bentuk sindiran untuk Firli Bahuri.
Dalam aksi itu juga mereka memegang beberapa selebaran yang bertuliskan selamat atas penetapan tersangka terhadap Firli Bahuri oleh Polda Metro Jaya.
Wartawan Kompas TV, Raja Umar yang sebelumnya mendapat intimidasi dari pengawal Firli Bahuri mengatakan, aksi ini merupakan bentuk syukuran dari teman-teman wartawan di Banda Aceh atas penetapan tersangka tersebut.
“Terlebih saya merupakan salah satu korban intimidasi dari pengawal Firli Bahuri,”kata Umar.
Selain itu, kata dia, aksi tersebut juga menggambarkan bahwa jurnalis di Banda Aceh masih kompak dalam bekerja.
Pasalnya, datangnya Firli Bahuri ke Warkop Jurnalis dengan melarang melakukan peliputan, menurutnya hal itu salah satu bentuk intimidasi dan pelecehan terhadap profesi wartawan.
“Karena kawan-kawan kita di Jakarta itu sangat sulit meliput beliau. Setelah aksi ini kita juga makan duren bersama,” ungkapnya.
Aksi cukur rambut massal ini merupakan bentuk perlawanan terhadap intimidasi terhadap jurnalis di lapangan, terutama karena Firli berkunjung ke Banda Aceh bersamaan dengan pemanggilan Polda Metro Jaya terkait kasus pemerasan.
Firli dan pengurus pemilik media lokal di Aceh melakukan aksi sambil makan durian dan ngopi di sekretariat, dinilai sebagai pelecehan terhadap profesi jurnalis.
Hal ini mencuat karena di Jakarta dan tempat lainnya, jurnalis kesulitan untuk memberikan tanggapan terkait kasus yang tengah ditangani Polda Metro Jaya.
Jurnalis televisi dari berbagai daerah di Aceh, seperti Aceh Tengah, Aceh Jaya, Lhokseumawe, dan Aceh Timur, ikut dalam aksi cukur rambut sebagai bentuk solidaritas sesama profesi, sebut Jamal Pangwa, Jurnalis Televisi yang tergabung dalam IJTI. (Huntnews.id)
Selengkapnya