[Update] Pelaksanaan Inbup Beut Siat, Pj Bupati Aceh Besar Langsung Pantau ke Sekolah

ACEH BESAR — Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto didampingi Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aceh Besar Cut Rezky Handayani dan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar Bahrul Jamil melakukan peninjauan pelaksanaan Instruksi Bupati (Inbup) Aceh Besar terkait program ‘beut siat’ (mengaji sebentar) di SD Negeri dan SMP Negeri 1 Darul Imarah, Aceh Besar, Rabu pagi (6/12/2023).

Sesuai ketentuan dalam Inbup, program Beut Siat (mengaji sebentar) dilakukan sebelum jam belajar dimulai, Pj Bupati dan staf datang pukul 08.00 WIB, tepat saat proses belajar dimulai.

Peninjauan dimulai dari SDN Lampeunuerut, dengan memasuki kelas demi kelas, mumlai dari kelas enam hingga kelas satu.

Usai melakukan monitoring di SDN, Pj Bupati Iswanto bersama istri dan Kadisdik Aceh Besar melanjutkan monitoring ke SMPN 1 Darul Imarah yang besebelahan langsung dengan SDN Lampeuneurut.

Di SMPN 1 Darul Imarah, Iswanto juga memasuki kelas-kelas dan melihat langsung proses beut siat yang dilantunkan di setiap kelas yang ada di SMPN 1 Darul Imarah.

“Alhamdulillah, pihak sekolah telah menjalankan instruksi ini sesuai dengan harapan kita. Kita berharap kegiatan ini benar benar berkelanjutan, sebagai upaya bersama menciptakan anak didik yang memiliki karakter islami, sesuai dengan tuntutan syariat Islam,” kata Iswanto.

Pj Bupati Aceh Besar mengingatkan langkah monitoring ini akan dilakukan secara berkelanjutan, dengan melibatkan jajaran terkait di lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar.

Artinya, bukan hanya Pj Bupati yang turun ke lapangan, namun juga pihak pihak yang ditunjuk oleh Disdikbud Aceh Besar, hingga program beut siat dan gotroy massal itu benar benar membumi di kalangan pelajar di Aceh Besar.

Pogram harian Beut siat, beut yasin setiap Jum’at dan gotong royong setiap sabtu sebelum belajar tercantum dalam Intrusksi Bupati (Inbup) Nomor 5478 tahun 2023, tertanggal 29 November 2023.

Di sisi lain, Iswanto mengakui jika sebenarnya ada sebagian sekolah sudah jauh-jauh hari melakukan pengajian rutin ini, bahkan dirinya sudah melihat beberapa sekolah pada hari Jum’at membaca surah yasin.

“Sebelum Inbup ini dikeluarkan saya sendiri saat mengantar anak ke sekolah sudah melihat beberapa sekolah pada hari Jum’at sudah membaca yasin sebelum proses belajar mengajar dimulai, namun ada juga beberapa sekolah yang belum memulainya,” ucap Iswanto.

Karena itu, menurutnya, Inbup itu dikeluarkan agar setiap hari pada jam sekolah, sebelum dimulainya proses belajar mengajar anak-anak sekolah diharapkan terlebih dahulu untuk membaca Al Qur’an, baik itu surat pendek maupun surat-surat lainnya dalam Al Qur’an minimal 10 – 15 menit setiap paginya.

“Jika ini sudah terbumikan nanti di Aceh Besar, insya Allah kita sudah membentuk benteng iman bagi mereka dari hal-hal buruk seperti pengaruh global dan sebagainya, dengan didukung Majelis Pendidikan Daerah (MPD) dan para Komite Sekolah,” terangnya.

Iswanto melanjutkan di SDN Lampeuneurut dan SMPN 1 Darul Imarah ini menurutnya lantunan dan bacaan ayat demi ayat yang dibacakan oleh murid kedua sekolah tersebut sangat fasih, seakan-akan mereka sudah membaca sebelum Instruksi Bupati (Inbup) dikeluarkan.

“Bacaan mereka sangat fasih, sepertinya para murid di dua sekolah ini sudah membaca ayat-ayat Al Qur’an setiap harinya bahkan sebelum Inbup dikeluarkan, saya lihat tadi anak-anak kelas 1 SD pun sudah fasih membacanya bahkan ada yang bisa menghafalnya,” ungkap Pj Bupati Aceh Besar.

Iswanto mengatakan ke depan ada yang perlu diperbaiki terkait dengan pendidikan, maka menurutnya nanti akan diperbaiki lagi secara bertahap sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Jika ada program-program dari MPD nanti akan kita integrasikan kembali, karena sekolah umum dan tahfiz selain dikelola oleh Disdikbud juga dikelola oleh MPD, dan pada hari ini semuanya sudah mengambil peran untuk memikirkan generasi kita ke depan, bahkan komite sekolah pun sudah melakukan penguatan karakter–terutama karakter islami– bagi anak sekolah,” tutur Iswanto.

Sementara itu Bunda PAUD Aceh Besar Cut Rezky Handayani mengatakan, pemantauan itu dilakukan untuk membangun karakter anak mencintai Al Qur’an dan Hadist sejak dari usia dini dengan pelajaran pertama yaitu membentuk karakter anak dan melatih pendengaran bagaimana anak-anak itu lebih cepat mendengar dan melihat dari pada diajar dikte, buku atau menurut silabus.

“Karakter yang diutamakan bagi anak itu adalah mencintai Allah SWT yang menciptakan segalanya merupakan pondasi di transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, karakter Itu yang kita kuatkan melalui inbup ini,” ungkapnya.

Menurut Cut Rezky, pihaknya akan menggalakkan lagi Beut ba’da magrib (pengajian habis magrib) dengan bacaannya minimal satu atau dua surat Al Qur’an setiap harinya dengan waktu minimal 5 – 10 menit.

“Jadi peran orang tua itu lebih besar dari pada peran guru dalam mengubah karakter dan mental anak tersebut. Kepada orang tua kita minta agar apa yang didapat dan dipelajari oleh anak di sekolah, supaya diimplementasikan kembali di rumah atau di lingkungannya, misalnya agar anak kita kembali membaca Al Qur’an baik satu ayat atau lebih dengan durasi 5 hingga 10 menit saja selepas magrib,” pungkasnya.

Acara peninjauan itu ikut dihadiri Ketua MPU Aceh Besar Tgk H Nasruddin M, Ketua MPD Aceh Besar Prof Dr Mustanir MSc, Camat Darul Imarah M Basir, dan Forkopimcam serta Komite SDN Lampeuneurut Ir Haziman. (Huntnews.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *