SINABANG — Masuk final dengan jumlah peserta terbanyak, yaitu di 22 cabang, kafilah Aceh Besar akhirnya harus ikhlas menerima kenyataan, sejenak pengumuman dewan juri yang menyatakan Aceh Besar yang meraih juara umum dua kali secara beruntun di MTQ Aceh, ke-34 di Pidie dan ke-35 di Bener Meriah, gagal meraih predikat juara umum di MTQ ke-36 di Sinabang.
Kegagalan itu sekaligus memupus spirit hattrick atau juara umum tiga kali secara beruntun yang ditargetkan kafilah Aceh Besar di Sinabang.
Aceh Besar hanya berada di posisi kedua, hanya terpaut dua poin dari juara umum Kota Banda Aceh yang meraih nilai 66. Sementara Aceh Besar di posisi kedua meraih poin akhir di angka 64.
Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto yang menghadiri langsung acara penutupan MTQ ke-36 di Sinabang, tampak tegar dengan kegagalan meraih juara umum ketiga kali.
“Bagi saya, gagal dan sukses adalah fenomena yang sunnatullah. Karena itu saya tegaskan, saya tetap bangga dengan perjuangan seluruh jajaran di Kafilah Aceh Besar pada MTQ kali ini yang berada di urutan ke 2,” tandas Iswanto, Sabtu malam (2/12/2023) di sela sela-sela penutupan MTQ ke-36 Aceh, oleh Wali Nanggroe Aceh Mahmud Al Haytar.
Secara lebih santai dan mengutip sebuah kosa kata lokal, Iswanto menyebut soal trilogi perjalanan hidup orang Aceh. Rezeki, pertemuan dan maut.
“Hana reseuki tanyoe kalinyoe (Tak ada rezeki kita kali ini),” kata Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, yang mendampingi langsung kafilah Aceh Besar di Sinabang jelang penutupan MTQ Aceh itu.
Menurut Iswanto, seluruh anggota Kafilah Aceh Besar yang tampil di semua cabang telah berusaha keras dan telah tampil maksimal.
Buktinya, Aceh Besar menjadi kafilah yang terbanyak mengirimkan wakilnya di babak final, tepatnya pada 22 cabang yang diperlombakan.
“Qadarullah, banyak yang tak bisa maksimal di final, karena beberapa di antara finalis itu dalam kondisi kesehatan terganggu saat tampil, akibat faktor cuaca. Selain itu dari sisi teknis, kemampuan kafilah di MTQ XXXVI juga merata,” tutur Iswanto.
Namun di balik semua itu, Pj Bupati Aceh Besar tersebut merasa bangga dengan personel Kafilah Aceh Besar kali ini, karena 100 persen adalah warga Aceh Besar dan berdomisili di Aceh Besar, sesuai dengan KTP yang dimiliki, dan itu yang Huntnews.id tekankan ke tim seleksi sejak awal.
Iswanto berharap agar untuk ke depan di MTQ ke-37, Aceh Besar akan tampil lebih baik lagi karena yang berjuang kali ini rata rata qari-qariah yang pertama kali tampil di even tingkat provinsi.
“Ini juga menjadi pengingat bagi kita khususnya Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh Besar, agar ke depan lebih maksimal lagi dan insya Allah tentu harus diiringi dengan usaha yang juga lebih maksimal,” tutur Iswanto.
Pada penghujung pernyataannya Pj Bupati Iswanto mengajak seluruh kafilah dan elemen di Aceh Besar tetap berbangga dan berjiwa besar menerima hasil di MTQ kali ini di Sinabang.
“Insya Allah, masyarakat Aceh Besar selalu bersama kita. Tetap jaga kebersamaan dan kekompakan kafilah dan jaga keselamatan di perjalanan pulang. Atas nama pribadi dan Forkopimda serta Pemkab Aceh Besar, kami mengucapkan terima kasih atas semua usaha dan dedikasi yang telah diberikan di MTQ ke-36 di Sinabang, Insya Allah masih ada kesempatan untuk kembali mempersiapkan diri di MTQ ke-37 tahun 2025 mendatang,” pungkas Iswanto dalam nada optimis. (Huntnews.id)