BANDA ACEH — Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) menyelenggarakan Musyawarah Besar (Mubes) IV yang antara lain akan memilih Ketua Umum (Tanfiziah) baru periode 2023-2028.
Selain itu, Mubes HUDA yang diikuti 300 ulama dayah pengurus HUDA kabupaten/kota di Aceh ini juga menyelenggarakan Mubahasah tentang Ekonomi Syar’iah.
Berkaitan dengan agenda pemilihan Ketua Umum Baru, Ketua Steering Committe SC Mubes IV HUDA Dr Tgk H Muntasir A Kadir mengatakan, pemilihan Ketua Umum HUDA akan dilakukan oleh ulama-ulama dayah yang tergabung dalam Majelis Syura HUDA.
“Jadi siapa yang akan menjadi ketua umum PB HUDA berikutnya akan diputuskan oleh majelis Syura HUDA,” ujar Tgk Muntasir yang akrab disapa Ayah Mun ini, Sabtu, 2 Desember 2023.
Namun demikian, tambah Ayah Mun, setiap pengurus Wilayah HUDA kabupaten/kota di Aceh dapat mengusulkan nama-nama ke Majelis Syura dan nantinya Majelis Syura akan menjaring lima nama untuk dipilih satu menjadi Ketua Umum dan lainnya menjadi wakil ketua serta Sekjen.
Hal ini disampaikan Ayah Mun karena banyaknya pertanyaan yang muncul dan ditanyakan ke panitia tentang siapa sosok calon-calon ketua umum HUDA periode 2023-2028.
“Jadi sistem pemilihan Ketua Umum di HUDA itu melalui majelis Syura, Ahlul Hilli wal ‘Aqdi. Sehingga tidak ada istilahnya terjadi persaingan memperebutkan posisi ketua umum,” ujar Ayah Mun yang juga Pimpinan Dayah Jami’ah Al Aziziyah Samalanga ini.
Kendatipun demikian, Ayah Mun mengakui sejumlah nama-nama ulama layak menjabat sebagai Ketua Umum PB HUDA, termasuk Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop Jeunieb yang merupakan Ketua Umum PB HUDA saat ini.
Selain Tu Sop, nama-nama lain seperti Abi Hidayat Muhibuddin Waly dari Dayah Darussalam Labuhan Haji, Tgk H Faisal Ali pimpinan Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah Sibreh, termasuk Abi Hasbi Albayuni juga dianggap layak sebagai ketua umum PB HUDA.
“Namun, tentu sekali lagi ini adalah domainnya Majelis Syura untuk memilih nantinya,” pungkas Ayah Mun. (Huntnews.id)