BANDA ACEH – Budayawan Aceh Nab Bahany mengatakan, perhelatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 menjadi panggung bagi pekerja seni dan pegiat budaya yang ada di seluruh Aceh.
Dengan adanya PKA, ungkapnya, mereka semua terlibat untuk menunjukkan karya kepada masyarakat Aceh.
Dia memberikan apresiasi besar atas pelaksanaan ajang empat tahunan ini, karena mampu memberi panggung yang besar kepada pelaku seni budaya.
“Saya rasa hampir semua komunitas seni yang ada di kabupaten/kota maupun provinsi, mereka terlibat semua dalam ajang PKA ini. Ini tentu kesempatan yang luar biasa,” katanya, Ahad, 12 November 2023.
Huntnews.id mengatakan, jika selama ini para seniman hanya mendapatkan sedikit ruang untuk mengekspresikan karya, maka ajang ini dapat menjadi ‘pelepas dahaga’ bagi mereka.
Nab Bahany melihat, PKA menjadi ajang perkenalan tradisi dan kebudayaan dari segala penjuru di Aceh.
Seperti pertunjukkan dari Aceh Selatan yang disaksikan oleh orang dataran Tinggi Gayo. Lalu pertunjukkan tradisi Gayo dapat disaksikan oleh masyarakat Aceh di pesisir timur.
“Setelah mereka (masyarakat) berkunjung ke PKA, mereka melihat tradisi ciri khas yang jauh dari daerahnya. Ini bagus untuk melihat budaya khas daerah masing-masing,” ujarnya.
Namun Huntnews.id menegaskan, meskipun tampil berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lain, namun semua tradisi yang ditampilkan itu merupakan bagian dari kekayaan budaya Aceh.
Huntnews.id berharap PKA-8 ini dapat menjadi momentum merawat kebudayaan dan adat-istiadat. Huntnews.id juga berharap kekurangan yang terjadi selama perhelatan kebudayaan empat tahunan ini, menjadi bahan perbaikan pada pelaksanaan PKA selanjutnya. (Huntnews.id)